(01 Dec 2017)

SERANGAN KUTU JARUM PADA IKAN HIAS ARWANA

 

Ikan Arwana termasuk dalam family Osteoglasidae atau famili ikan “bony-tongue” (lidah bertulang), karena pada bagian dasar mulut ikan arwana berupa tulang yang berfungsi sebagai gigi. Ikan arwana dikenal dengan nama Ikan Naga (Dragon fish), Barramundi, Saratoga, PlaTapad, Kelesa, Siluk, Kayangan, Peyang, Tangkelese, Aruwana atau Arowana tergantung dari tempatnya. Ikan Arwana merupakan salah satu ikan hias air tawar yang popular di Indonesia. Ikan jenis ini mampu hidup hingga setengah abad, sehingga permintaan yang tinggi dengan ketersediaan alam yang terbatas menyebabkan eksploitasi di alam di batasi. Oleh karenanya CITES (Convention of International Trade in Endangered Species of Wild Flora and Fauna) mengeluarkan kebijakan bahwa ikan Arwana Asia mendapatkan perlindungan ikan tertinggi. Selain ketersediaan ikan Arwana yang menurun akibat banyaknya permintaan, permasalahan yang dihadapi saat ini adalah dari segi kesehatan ikan Arwana. Banyaknya pemelihara ikan yang tidak didukung dengan pengetahuan akan kesehatan ikan, menyebabkan dampak bagi kelangsungan hidup ikan sendiri. Sehingga perlu adanya pembahasan mengenai penyakit yang dapat menyerang ikan Arwana. Penyakit yang biasanya menyerang ikan Arwana adalah serangan parasit genus Lernaea sp, atau biasanya dikenal dengan kutu jarum karena bentuknya seperti jarum.

 

 

 

 

 

Mengenal Kutu Jarum (Lernaea sp)

Parasit ini dikenal dengan nama kutu jarum atau kutu jangkar. Disebut dengan kutu jarum karena parasit ini bentuk tubuhnya mirip dengan jarum, sedangkan disebut dengan kutu jangkar karena parasit ini menggunakan semacam kait mirip jangkar di kepalanya untuk menmpel pada tubuh ikan. Kutu jarum atau Anchor worm memiliki nama ilmiah Lernaea sp, termasuk dalam kategori krustacea. Parasit ini dapat dilihat secara kasat mata, memiliki ukuran yang cukup besar yaitu 1 – 1,5 cm. Predileksi (tempat infeksi) dari kutu jarum ini yaitu pada mata, insang dan sirip. Sebagai parasit, kutu jarum akan menempel pada bagian tubuh ikan dengan cara membenamkan kepalanya yang berbentuk jangkar, ke otot atau insang ikan. Adanya infestasi parasit pada tubuh ikan menyebabkan adanya infeksi sekunder, sehingga memudahkan bakteri dapat masuk melalui luka yang diakibatkan oleh melekatnya kutu jarum tersebut.

 

 

 

 

 

Siklus Hidup Kutu Jarum

Kutu jarum lebih sering menyerang ikan yang pelihara di dalam kolam daripada ikan di dalam akuarium, tetapi kutu jarum dapat masuk ke dalam akuarium akibat kontaminasi dari pakan yang diberikan ataupun akibat pemindahan ikan dari kolam ke akuarium. Kutu jarum yang dapat menginfeksi ikan adalah kutu jarum betina. Proses reproduksi kutu jarum berlangsung pada tubuh ikan, tetapi kutu jarum jantan akan mati setelah kawin, sehingga kutu betina sajalah yang dapat menjadi parasit dan akan menginfeksi ikan. Setelah proses kawin, kutu jarum betina akan menghasilkan telur. Telur yang dihasilkan akan menetas menjadi larva yang berpredileksi (hidup) di dalam insang ikan. Larva yang menempel pada insang dapat merusak jaringan dan menghambat penyerapan oksigen oleh insang, apabila hal ini berlangsung lama maka akan menyebabkan hypoksia (kekurangan oksigen) sehingga mengakibatkan kematian pada ikan. Tetapi jika ikan masih bertahan, larva akan berkembang menjadi kutu dewasa dan mulai keluar dari insang kemudian akan menempel pada bagian tubuh ikan.

 

 

 

Gejala Klinis Akibat Kutu Jarum pada Ikan Arwana

 

 

Bagaimana Cara Mengatasi Kutu Jarum pada Ikan Arwana

 

 

 

 

Bagaimana Pencegahan Kutu Jarum

 

 

 

 

SANIFISH OODINY

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HAI FENG PAO CHENG HONG AROWANA STICK

 

 

 

 

 

 

Semoga bermanfaat






Kembali ke News

Halo!

Silahkan hubungi salah satu dari tim customer support kami

Support Customer Service 1
+628989168899
Hello! What can I do for you?
×
Hubungi Kami