(18 Jul 2023)

RESIKO PENYAKIT ZOONOSIS AKIBAT BARTONELLOSIS KUCING

 

Apa itu EID dan zoonosis?

Emerging infectious disease (EID) didefinisikan sebagai infeksi yang bar umuncul pada suatu populasi atau sudah pernah ada sebelumnya tetapi dengan tingkat kejadian yang meningkat atau pada wilayah geografi yang meluas. Zoonosis didefinisikan zoonosis sebagai penyakit atau infeksi yang secara alami ditransmisikan antara hewan dan manusia. Oleh karena itu, penanggulangan EID membutuhkan tidak hanya pemahaman konsep zoonosis, namun juga penanganan dari sisi lain sesuai faktor penyebab.Genus Bartonella merupakan bakteri Gram negatif dari filum alphaproteobacteria, ordo rhizobialesdan famili Bartonellaceae. Bakteri ini merupakan bakteri intrasel darah merah. Induk semangnya beragam spesies mamalia seperti kucing, hewan liar dan domestik termasuk sapi,anjing manusi dan rodensia. Pada kucing terdapat 5 spesies yang bisa menginfeksi di antarannya B. henselae, B. clarridgeae, B. bovis, B. koehlerae dan B. quinata. B. henselae dan B. clarridgeia menyebabkan bartonellosis kucing dan penyebab cat sratch disease.

Bagaimana cara kucing terinfeksi bartonellosis?

Kucing bisa menunjukkan gejala sakit berupa deman dengan durasi 48-72 jam yang sifatnya self limiting disease, maupun menyebabkan anemia, ganguan saraf, lymphaadenophaty, stomatitis dan ginggivitis. Awalnya kucing dapat tertular melalui perkelahian atau paparan luka baru dengan saliva atau cakaran dari kuku yang membawa agen Bartonella. Bartonella akan mempenetrasi intradermal, dalam waktu inkubasi 2 hari sampai 3-4 minggu Bartonella sudah bisa dideteksi di tubuh kucing tercemar.

Kucing mengalami bartonellosis akibat adanya abrasi kulit yang terkontaminasi Bartonella dari kucing lain atau penetrasi oleh pinjal yang membawa Bartonella di saliva. Pinjal yang juga membawa Bartonella berpotensi pula secara horizontal menularkan ke manusia walaupun manusia bukan induk semang spesifik. Pada manusia kasus lebih sering terjadi akibat adanya gigitan atau cakaran dari kucing yang mengalami bartonellosis. Infeksi Bartonella akan masuk ke aliran darah melalui epitel pembuluh darah. Dalam waktu 2-5 hari, Bartonella yang berada di dalam epitel pembuluh darah akan masuk ke aliran darah menempel di permukaan sel darah merah (binding). Tidak hanya binding, Bartonella akan menginvasi kedalam sel darah merah dan bereplikasi di dalam sel darah merah serta peresisten di aliran darah dan beredar di seluruhtubuh. Sel darah merah yang terhisap oleh pinjal bisa masuk ke tubuh pinjal dan berpontesi untuk ditularkan ke individu kucing lain di sekitar atau ke manusia.

Bagaimana cara pencegahannya?

Untuk tindakan pencegahan pawrent's bisa memberikan tetes kutu secara rutin dan menjaga kebersihan kandang, kebersihan area bermain, grooming rutin, check up rutin ke Dokter Hewan dan memberikan multivitamin agar imunitas tubuh kucing selalu fit untuk menyerang adanya infeksi masuk. Nah multivitamin yang direkomendasikan adalah Kis-Kis Cat Pastilles Anti Parasites, karena vitamin ini mengandung Allisin. Allisin merupakan senyawa aktif yang diperoleh dari bawang putih sebagai mekanisme pertahanan diri dari serangan hama. Enzim allinase akan dikeluarkan bawang putih ketika dicacah atau digeprek. Enzim tersebut berfungsi mengubah allin menjadi allisin dan mengeluarkan aroma bawang putih segar yang khas. Kedua senyawa tersebut memiliki aktivitas antibakteri, antimikroba, antivirus, antijamur, dan antiprotozoa.

KIS-KIS CAT PASTILLES ANTI PARASITES

Keunggulan :

- Mengandung bahan alami untuk mengatasi parasit

- Mengatasi penyakit cacing (cacingan) pada kucing

- Mengatasi diare akibat cacing

- Anti kutu dan anti nyamuk

- Mengatasi bulu rontok dan gatal akibat kutu

- Mencegah kucing garuk-garuk karena kutu

- Membasmi telur cacing dan telur kutu

- Menghambat perkembangan parasit

- Dapat meningkatkan nafsu makan

- Memiliki rasa lezat dan tidak pahit sehingga dapat dimakan langsung.

Kembali ke News