(17 May 2017)
Botia - Bottom Fish Berkumis Pendek
Tahukan Anda tentang ikan-ikan yang memiliki kebiasaan berenang di dasar air? Ikan-ikan tersebut sering disebut dengan Bottom Fish atau Ikan Dasar. Selain Ikan Sapu-Sapu atau Ikan Pembersih Kaca, salah satu ikan Bottom Fish yang cukup terkenal di Indonesia adalah ikan Botia. Ikan ini memiliki jenis dan corak yang bermacam-macam. Botia merupakan ikan air tawar yang termasuk ke dalam keluarga loach (Botiidae), yaitu ikan air tawar yang memiliki duri pendek di bagian bawah matanya. Duri ini dapat memanjang ketika Botia merasa terancam. Pada tahun 2004, Maurice Kottelat membagi ikan loach ke dalam 4 genus berbeda yang terdapat dalam makalahnya yang berjudul Botia kubotai. 4 genus tersebut meliputi :
- Botia untuk loache dari Indian (ukuran tubuh lebih pendek)
- Chromobotia untuk clown loach atau loach bercorak badut
- Syncrossus untuk tiger loaches atau loach bercorak harimau (ukuran tubuh panjang)
- Yasuhikotakia untuk loach dari sungai Mekong (ukuran tubuh lebih pendek)
Karakteristik
- Memiliki sepasang duri tajam di bagian bawah mata mereka. Duri tersebut pendek dan rata, namun dapat memanjang apabila mereka merasa terancam.
- Memiliki kumis pendek di sekitar mulutnya sebagai alat sensor
- Memiliki kemampuan menghasilkan suara "klik", khususnya pada saat mereka sedang makan. Suara ini berasal dari gigi faringnya yang khusus digunakan untuk memisahkan siput dari kulitnya. Ikan Botia dapat dimanfaatkan sebagai ikan pembasmi siput dalam akuarium maupun kolam.
- Sensitif terhadap kualitas air yang kurang baik
Perawatan
1. Akuarium dan Air
- Akuarium berukuran 30 galon atau sekitar 115 liter air untuk 5 ekor Botia
- Ideal pada air yang lembut dan sedikit asam
- Air dengan kekerasan sedang
- pH antara 6,5 - 8
- Suhu sekitar 95 derajat farenheit atau 35 derajat celcius
- Air juga harus rendah nitrat, bersih dan teroksigenasi dengan baik
- Menguras air seminggu sekali dengan mengganti 30% air kotor dengan air yang baru
- Botia hidup dalam aliran air yang bersih sehingga penggunaan filter dan pengurasan sangat penting untuk menjaga air tetap jernih
- Botia hidup pada aliran air yang cukup deras. Anda dapat menggunakakan air pump untuk menciptakan arus di dalam akuarium. Ikan ini akan seringkali berenang melawan arus airnya
- Berikan substrat pasir atau kerikil
- Hindari penambahan dekorasi yang permukaan atau ujungnya tajam dan kasar karena dapat merusak duri Botia. Lebih baik menggunakan kayu-kayuan seperti bogwood atau batu halus.
- Penambahan tanaman pada akuarium biasanya tidak akan bertahan lama karena daun tanaman dapat dirusak oleh Botia. Jika Anda ingin menambahkan tanaman, Anda dapat mengisi akuarium dengan pakis jawa (Microsorium pteropus) atau Anubias yang dirasa memliki daun yang cukup kuat.
- Bagian atas akuarium harus dilengkapi dengan penutup karena Botia merupakan ikan yang dapat melompat dengan baik.
2. Kelompok
- Isi akuarium dengan minimal 5 ikan Botia karena ikan ini hidup berkelompok
- Ikan yang dipelihara secara individu atau kurang dari 5 ekor biasanya dapat menyebabkan stres, agresif, tidak mau makan, bahkan kematian.
- Anda dapat menambahkan ikan jenis lain yang ramah berada satu akuarium dengan ikan Botia, seperti ikan danios, rasboras, atau tetra.
3. Jangan Terburu-buru
- Jangan terburu-buru memasukkan ikan Botia ke dalam akuarium baru karena kondisi airnya belum stabil
- Umumnya, peralatan akuarium telah dipasang beberapa bulan sebelum memasukkan ikan Botia. Sistem akuarium dijalankan minimal sebulan sebelum ikan Botia dimasukkan ke dalamnya.
4. Memilih Ikan Botia
- Pilih ikan yang benar-benar sehat dan dari penjual yang terpercaya
- Berukuran minimal 5 cm, kecuali jenis Y. sidthimunki yang berukuran mini
- Ikan dibawah ukuran 5 cm umumnya lebih lemah dan rentan, kecuali diberi makan secara intensif
- Hindari ikan yang tampak lesu dengan sirip yang menjepit, atau ikan yang sangat kurus
5. Membawa Botia Baru ke Dalam Akuarium
- Pastikan jaring tidak membuat duri Botia terjerat. Duri yang terjerat pada jaring dapatmenyebabkan Botia stres
- Gandakan kantong plastik untuk menghindari plastiknya sobek karena duri Botia selama perjalanan
- Matikan lampu akuarium selama beberapa jam ketika memasukkan Botia ke dalam akuarium. Mematikan lampu dapat meminimalisir stres ketika Botia sedang beradaptasi dengan lingkungan barunya
- Botia juga melakukan tarian ketika berada di tempat yang baru, yaitu dengan berputar mengelilingi akuarium dan selesai ketika mereka mengenali tempat barunya. Tarian ini tidak selalu menunjukkan bahwa Botia stres. Normal bagi Botia melakukan tarian untuk menunjukkan pada botia lainnya keberadaan mereka. Tarian ikan ini dapat juga berlangsung ketika waktu makan tiba dan merupakan interaksi sosial antara Botia satu dengan yang lainnya.
6. Makanan
- Larva nyamuk
- Brineshrimp
- Daphnia
- Krill
- Shrimp
- Bloodworm
- Potongan timun
- Potongan melon
Anda dapat memberikan HAI FENG BOTTOM-DWELLING yang kaya akan protein dari ikan dan kedelai. Dilengkapi juga dengan krill dan spirulina yang berfungsi mencerahkan warna ikan Botia.
HAI FENG BOTTOM-DWELLING 50GR
FOR BOTIA, PLECO, CORYDORAS, AND STRINGRAY
PROTEIN 45% FAT 5%
Fish Protein, Soybean Protein, dan Wheat Germ untuk mempercepat pertumbuhan
Dried Yeast untuk menjaga dan meningkatkan metabolisme tubuh
Vitamin dan Mineral untuk memenuhi kebutuhan gizinya
Krill, Spirulina dan Natural Colors yang berfungsi untuk mencerahkan warna
Beberapa spesies Botia dapat lebih agresif dibandingkan spesies lainnya. Namun, pada ikan Botia yang sama jenisnya pun dapat terjadi pertikaian, terutama pada ikan Botia yang seukuran. Botia yang sedang agresif dapat berubah warna menjadi lebih keabu-abuan dengan melebarkan siripnya, mengambil posisi agak ke bawah, saling melingkar, dan saling berbunyi klik. Botia juga akan berusaha saling menggigit. Namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena biasanya pertikaian antar Botia relatif berjalan cepat. Memelihara Botia dalam kelompok yang besar dapat mengurangi stres pada ikan.
Semoga bermanfaat.
Kembali ke News