(17 May 2017)
Cacing pada Kucing, Gejala, & Pengobatannya
Cacing merupakan parasit yang seringkali dijumpai pada hewan peliharaan. Beberapa jenis cacing dapat menginfeksi kucing dan dapat menyerang organ-organ tubuh kucing Anda seperti pencernaan, hati, atau paru-paru. Kucing dapat terinfeksi cacing melalui telur cacing yang tidak sengaja tertelan. Kutu terkadang juga dapat membawa telur cacing sehingga dapat menimbulkan kucing terinfeksi. Gejala yang ditimbulkan oleh infeksi cacing pun bermacam-macam. Bahkan pada infeksi ringin, kucing tidak menunjukkan gejala sakit. Selain dapat mengganggu metabolisme tubuh kucing, cacing juga dapat menular pada manusia. Oleh karena itu, penting untuk menjaga hewan peliharaan Anda jauh dari infeksi cacing dengan konsumsi obat cacing yang rutin.
Bagaimana Gejala Cacingan pada Kucing?
- Diare (dapat disertai butiran seperti beras, terkadang menempel pada anus)
- Potongan segmen cacing terdapat pada kotoran
- Kotoran berdarah
- Kucing sering menjilat anus
- Muntah (namun tidak semua muntah menandakan kucing terinfeksi cacing)
- Batu secara terus-menerus
- Berat badan turun
- Pneumonia
- Nafsu makan turun
- Lesu
- Bulu terlihat kusam dan berdiri
- Bulu rontok
- Kucing merasa gatal pada bagian anus
- Anemia
- Perut kembung
- Perut buncit
Cara Mengetahui Adanya Cacing dalam tubuh Kucing
1. Memeriksa Kotorannya
- Periksa konsistensi kotoran (padat, lembek, cair)
- Periksa apakah terdapat segmen cacing yang ikut keluar bersama kotoran
- Periksa bulir-bulir putih berbentuk seperti beras. Itu merupakan fase proglotid pada cacing
- Periksa adakah darah pada kotorannya. Apabila ada darah, menandakan dinding usus atau lambung kucing terluka. Luka tersebut dapat juga disebabkan oleh cacing yang merusak dinding usus untuk mendapatkan makanan
- Ambil sedikit sampe kotoran dan periksakan ke dokter hewan
2. Waspadai Muntah pada Kucing
- Cacing dapat ditemukan juga pada muntahan kucing
- Periksa muntahan kucing Anda. Cacing biasanya dapat dilihat berupa benang-benang halus berwarna putih pada muntah
- Perhatikan sesering apa kucing Anda muntah
3. Timbang Berat Badan Kucing
- Selalu lakukan penimbangan berat badan pada kucing secara rutin minimal seminggu sekali
- Waspadai penurunan berat badan yang signifikan pada kucing
- Perhatikan kucing yang tubuhnya semakin kurus dengan perut yang membuncit
4. Perhatikan Bulu Kucing
- Perhatikan kesehatan dan kelembapan pada bulu dan kulit kucing
- Kucing yang cacingan bulunya akan terlihat kusam, kering, dan berdiri
5. Periksa Warna Gusi Kucing
- Warna gusi normal pada kucing adalah merah atau merah muda
- Gusi yang berwarna pucat mengindikasikan terjadinya anemia dalam tubuh kucing
- Anemia dapat disebabkan oleh cacing yang menyerap nutrisi dalam jaringan tubuh kucing atau karena infeksi sehingga terjadi perdarahan di dalam tubuh kucing
Kerugian Akibat Infeksi Cacing
- Gangguan metabolisme tubuh, seperti kerusakan dinding usus, kerusakan hati, dll
- Cacing menghisap sari makanan yang dibutuhkan tubuh. Sehingga menyebabkan berat badan turun dan kurus
- Menimbulkan penyumbatan pada usus, saluran empedu dan pembuluh darah
- Menghisap darah sehingga dapat menyebabkan anemia
- Merusak selaput lendir pada usus
- Kerusakan jaringan organ
- Menimbulkan luka di dalam tubuh yang mengakibatkan infeksi oleh mikroorganisme
Jenis Cacing yang Menyerang kucing
1. Cacing Gilig (Round Worm)
- Toxocara cati atau Toxocaris leonina
- Berwarna putih atau kuning kecokelatan
- Panjang sekitar 5 – 10 cm
- Gejala : perut buncit, sering muntah, diare (konsistensi kotoran lembek atau cair), ditemukan cacing pada kotoran dan muntah, lesu, lemah
- Penularan : kucing memakan telur cacing, kucing memakan tikus yang terinfeksi
- Dapat menular ke manusia
2. Cacing Tambang
- Ancylostoma braziliense, cacing gilik dengan ukuran sangat kecil
- Panjang tidak lebi dari setengah centimeter
- Gejala : Diare (konsistensi kotoran lembek atau cair), terdapat darah pada kotoran, lesu dan lemah akibat anemia, perut terasa sakit
- Penularan : kucing memakan telur cacing, cacing masuk melalui pori-pori kulit
- Dapat menular ke manusia melalui pori-pori kulit
3. Cacing pita (Tape Worm)
- Dypilidium caninum atau Taenia taeniaeformis
- Bentuknya bersegmen, mirip seperti butiran beras
- Gejala : Ditemukannya segmen cacing berbentuk seperti butiran beras pada kotoran dan bulu sekitar anus, ditemukan cacing pada muntahan, penurunan berat badan
- Penularan : kutu yang terinfeksi cacing pita tidak sengaja termakan, kucing memakan tikus yang terinfeksi
Pencegahan Cacing pada Kucing
- Menjaga kebersihan kucing
- Menjaga kondisi lingkungan kucing tetap bersih seperti kandang, taman, dan lantai ruangan
- Memandikan kucing secara rutin
- Menjaga kulit dan bulu kucing dari kutu
- Menghindari kontak kucing dengan tikus
- Memberikan obat cacing pada kucing
Pengobatan Cacing pada Kucing
- Berikan obat cacing pada kucing usia 3 - 8 minggu dengan pemberian 2 - 3 minggu sekali, kemudian obat cacing diberikan setiap bulan hingga mencapai usia 6 bulan
- Untuk kucing usia 6 bulan ke atas berikan obat cacing 1 - 3 bulan sekali
- Untuk induk dan anakan kucing yang sedang menyusui, berikan obat cacing hanya pada induknya saja. Konsumsi obat cacing pada induk kucing akan diteruskan melalui air susunya pada anak kucingnya
- Basmi kutu pada kucing dengan memandikan kucing menggunakan shampo anti-kutu
- Konsultasikan bersama dokter hewan untuk membasmi cacing sekaligus kutu pada kucing Anda
Untuk pencegahan dan pengobatan, Anda dapat menggunakan KIS-KIS PASTILS ANTI-PARASIT yang dapat membasmi kutu, caplak, tungau, dan cacing pada tubuh kucing. Kis-Kis Pastils Anti-Parasit ini mengandung Allin dan Allicin yang memberikan efek anti kutu, caplak, tungau dan cacing, dapat melancarkan peredaran darah, mengurangi lemak dan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, serta mengatasi masalah pada kulit. Allin dan Allicin bekerja melalui aliran darah kucing, sehingga parasit tidak suka mengkonsumsi darah dari kucing.
KIS-KIS PASTILS ANTI-PARASITES
PROTEIN : 12,4% FAT : 3%
VITAMIN UNTUK KUCING
Direkomendasikan untuk semua jenis dan usia kucing
Berfungsi untuk mencegah dan mengobati masalah kutu, caplak, tungau dan cacing
ALLIIN dan ALLICIN yang memiliki efek anti kutu, caplak, tungau dan cacing
Melancarkan peredaran darah, mengurangi lemak dan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mengatasi masalah pada kulit
Green Seaweed yang tinggi protein, dan kaya akan zinc, copper, cobalt, yodium dan vitamin B kompleks berfungsi untuk menjaga metabolisme tubuh, kesehatan kelenjar tiroid, kesehatan kulit dan bulu, dan mengoptimalkan sistem syaraf tubuh
Kembali ke News